12 Februari 2009

Mari benahi pendidikan

Suatu wilayah maupun negara dalam kemajuan dan kemakmurannya selalu ditunjang oleh berbagai macam faktor, dan faktor utama dari semua itu adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia itu sendiri. Nusantara ini merupakan negeri yang terkenal akan semua kekayaan alam yang melimpah ruah tak terhingga. Dari kekayaan jenis tumbuhan dan hewan, tanah yang sangat subur, iklim tropis yang mendukung, semuanya telah tersaji dari wilayah sabang sampai merauke dibumi nusantara ini. Disinilah kelebihan negeri kita dibandingkan dengan negeri lain, bahwa segala sumber daya alam telah tersedia. Maha besar Tuhan yang telah memberikan semua ini pada negeri kita Indonesia.

Tetapi, bila sumber daya alam yang tersedia ini tidak diimbangi oleh sumber daya manusianya, maka semua sumber daya alam ini tidak akan pernah bisa diolah dengan benar. Itulah yang terjadi pada negeri kita saat ini, karena tidak adanya keseimbangan antara alam dan manusia yang kemudian berakibat kerusakan dan bencana alam. Sumber daya manusia itu berkaitan erat dengan pola pikir masing-masing manusia itu sendiri dan pola pikir itu pasti berawal dari pendidikan, baik pendidikan secara formal (didalam sekolah) maupun non formal (diluar sekolah). Pendidikan merupakan hal utama yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap negeri maupun manusia didalamnya, karena dari pendidikan inilah cara berpikir, moral, etika, tingkah laku dan perbuatan, serta tingkat emosional akan tertata dengan baik. Bila manusia itu terdidik maka manusia itu akan pintar.

Selain pendidikan umum, pendidikan agama adalah tiang yang kokoh dalam dunia pendidikan. Karena jika manusia itu pintar tapi tidak diimbangi oleh agama, maka manusia itu akan menjadi sombong. Dia bisa menggunakan kepintarannya itu untuk membodohi dan menipu manusia lain yang tidak tahu apapun. Sebaliknya jika manusia memiliki agama tetapi tidak berpendidikan, maka manusia itu akan sesat karena tidak tahu dengan jelas apa tujuan dari agama yang dianutnya tersebut. Keseimbangan antara pendidikan umum dan agama memang sangat diperlukan agar pola berpikir dan tindakan dapat terlaksana dengan baik.

Pola berpikir manusia Indonesia yang mengakibatkan sulitnya negeri ini untuk maju dan makmur adalah karena sebagian besar manusia Indonesia lebih cenderung suka mengkonsumsi dari pada memproduksi baik itu berupa sandang maupun pangan dan lebih suka barang exsport dari pada barang dalam negeri. Bahkan nusantara inipun nyaris kehilangan jati diri sebagai bangsa timur disebabkan karena gaya hidup meniru yang lebih western (ke barat-baratan) dari model busana, makanan, minuman, barang-barang primer dan sekunder, sampai dengan pergaulan dengan tujuan agar terlihat sebagai manusia modern yang selalu up to date dengan negeri barat.

Tanpa kita sadari bahwa semua yang diberikan oleh pihak luar itu hanya semata-mata agar tujuan yang mereka inginkan dapat tercapai. Dengan mudahnya segala yang berbau western dapat dilihat dari berbagai macam jenis media, seperti media audio visual dan media tulis. Padahal bila kita telusuri dengan seksama ternyata bahan-bahan baku semua makanan serta barang-barang itu ternyata banyak diambil dari sumber daya alam nusantara ini. Sungguh ironis! Indonesia sebagai pemilik bahan baku tetapi tidak bisa benar-benar menikmatinya. Semua ini disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah atau tidak berkualitas sehingga sulit untuk mengelola sumber daya alam dengan baik, serta sulit membedakan segala sesuatu yang berdampak baik dan buruk, juga akibat yang akan terjadi nantinya.

Bahkan generasi muda di nusantara ini pun kerap ikut terpuruk dalam pembodohan massal melalui media audio visual dan tulis, seperti disajikannya film-film maupun tulisan yang hanya mengajarkan tentang kekerasan, pergaulan gaya western dan sex bebas. Pada akhirnya banyak berdampak negatif dari pada positifnya, seperti pergaulan gaya western dengan gaya busana wanita yang serba minim, ketat, dan membuka aurat yang berakibat banyak terjadinya pemerkosaan, pelecehan seksual, kawin cerai; kekerasan yang berakibat terjadinya pertikaian, pembantaian, kerusuhan; sex bebas yang berakibat penyakit HIV-AIDS, aborsi, anak-anak yang lahir tanpa kejelasan orang tua, dan semua hal yang berakibat pada penyesalan. Bila konsentrasi pikiran ini hanya pada hal-hal seperti itu, maka konsentrasi pikiran yang seharusnya tertuju pada kemajuan dan kemakmuran negeri ini akan benar-benar terlupakan. Hal-hal inilah yang sering kali dimanfaatkan pihak luar untuk dapat mengeruk semua kekayaan alam yang ada di nusantara ini sampai pada akhirnya manusia Indonesia hanya bisa melihat pihak luar menikmati semuanya tanpa memperdulikan keadaan negeri ini.

Jika manusia-manusia di nusantara ini tidak segera berbenah diri, bersiap-siaplah generasi kita sampai anak cucu kelak tidak akan pernah merasakan kemajuan dan kemakmuran negeri ini, bahkan mungkin generasi selanjutnya hanya bisa menjadi bangsa yang menumpang hidup pada bangsa yang lainnya. Mulailah pada diri sendiri untuk memperbaiki semuanya perlahan-lahan dari pendidikan dan agama, agar pola pikir kita dapat membentuk karakter seorang yang pintar, bijaksana, berakal, secara otomatis semua masalah yang membelenggu negeri ini akan segera teratasi sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang besar atas segala kelebihannya dimata dunia serta bisa menjadi mercusuar dunia.

3 Comments:

Anonim said...

Pendidikan memang adalah sebuah kunci dasar untuk masyarakat sejahtera..

Sayang pendidikan di negara kita adalah sesuatu yang mahal padahal mutunya masih sangat rendah...

Anonim said...

semoga pendidikan negara kita jadi lebih baik,..amin

Anonim said...

Sangat sepaham dengan apa yang anda tulis... gak percaya? Kunjungi saya sambil dengerin lagu

Posting Komentar

------------------------------------------------------------------------
lowongan kerja di rumah